Kamis, 28 Mei 2015

Bagian-Bagian Bunga

Nama : Gita Patmawati
Kelas : 1.B (biologi)
Nim   : 14541052

                                                                   Bagian-Bagian Bunga
Pada Pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai bagian-bagian bunga, berdasarkan hasil diskusi yang telahdilakukan.
1.     Tangkai Bunga ( pedicellus )
Merupakan bagian bunga yang jelas menyerupai batang dan seringkali terdapat juga daun-daun peralihan yang berwarna hijau sehingga seperti peralihan daun biasa ke hiasan bunga.
2.     Dasar Bunga ( receptaculum )
Merupakan ujung tangkai yang seringkali melebar, menjadi pendukung bagian-bagian bunga yang merupakan metamorfosis daun, ruas-ruasnya amat pendek sehingga tersusun amat rapat satu sama lain bahkan biasanya lalu tampak dalam satu lingkaran dan hanya beberapa saja yang masih tampak beruas-ruas misalnya bunga cempaka ( Michelia champaka )
Dasar bunga yang memperlihatkan bagian-bagian yang khusus mendukung satu bagian bunga atau lebih dan bergantung pada bagian bunga yang didukungnya diantaranya :


Pendukung tajuk bunga ( anthoporium ), yaitu bagian dasar bunga tempat duduknya daun-daun tajuk bunga misalnya anyelir ( Dianthus caryophyllus) 

  • Pendukung benang sari ( androphorum ), yaitu bagian dasar bunga yang meninggi dan menjadi tempat duduknya benang sari misalnya bunga maman (Gynandropsis pentaphylla)
  • Pendukung putik (gynophorum ), yaitu meningginya dasar bunga sebai tempat duduknya putik misalnya bunga teratai besar ( Nelumbium nelumbo ) dan bunga cempaka ( Michelia champaka 
  • Cakram ( discus ), diatas dasar bunga terdapat bantalan berbentuk cakram yang mempunyai kelenjar-kelenjar madu midalnya bunga jeruk (
  • Macam-macam bentuk dasar bunga diantaranya :
  • Rata, yaitu semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga berturut-turut dari luar ke dalam dan duduk bakal buahnya menumpang ( superus ) misalnya bunga manggistan ( Garcinia mangostana ) 
  • Menyerupai kerucut, yaitu putik berada di tengah-tengah duduknya paling tinggi dan duduknya bakal buah menumpang ( superus ) 
  • Seperti cawan, yaitu daun daun kelopak dan tajuk bunga duduknya sperti pada tepi bangunan menyerupai cawan, putik di tengah bagian dasar bunga yang duduknya lebih rendah. Dalam hal ini putik mempunyai bakal buah yang bebas tidak berlekatan dengan pinggirnya dasar bunga dan duduknya pun menumpang ( superus ) 
  • Mangkuk, yaitu kelopak dan tajuk bunga berada lebih tinggi dari putik. Sebagian bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga sehingga setengah tenggelam (semi inferus )



Berdasarkan letak hiasan bunga pada terhadap duduknya bakal buah, bunga dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
  • Hipogin (hypogynus), jika hiasan bunga tertanam pada bagian dasar bunga yang lebih rendah daripada tempat duduknya putik, misalnya bunga johar (Cassia siamea)
  • Perigin (perigynus), jika letak hiasan bunga sama tinggi atau sedikit lebih tinggi daripada duduknya putik seperti dasar bunga yang berbentuk cawan. misalnya pada bunga bungur (Lagestroemia speciosa)
  • Epigin (epigynus), misalnya pada dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dengan bakal buah yang tenggelam, sehingga seringkali seakan-akan hiasan bunga duduk di bagian atas bakal buah tadi, misalnya pada bunga antanan (Centela asiatica)

3.     Perhiasan Bunga ( perianthium )


Merupakan bagian bunga penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang dan urat daun yang masih jelas. Bagian-bagian perhiasan bunga umumnya tersusun dalam dua lingkaran yaitu :
  • Kelopak Bunga ( calyx ) 
    Bagian perhiasan bunga yang berada di lingkaran luar biasanya berwarna hijau ketika bunga masih kuncup merupakan selubungnya dan yang melindungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, kelopak terdiri dari beberapa daun kelopak ( sepala ).
      Kelopak yang berlekatan ( gamosepalus ) dibedakan menjadi 3 yaitu :
1)   Berbagi ( partitus ), jika hanya bagian kecil daun-daun saja yangg berlekatan, pancung-pancungnya panjang dan lebih dari sebagian panjang kelopak
2)   Bercangap ( fissus ), jika bagian yang berlekatan meliputi sebagian panjang kelopak dan pancung-pancungnya juga sebagian.
3)   Berlekuk ( lobatus ), jika bagian yang berlekatan melebihi sebagian panjang kelopak dan pancung-pancungnya pendek.
Kelopak lepas ( polysepalus ), daun-daun kelopak yang benar-benar terpisahkan.
Berdasarkan simetrisnya terbagi menjadi 2 yaitu :
1)    Beraturan ( actinomorphus )
2)    Setangkup tunggal ( zygomorphus ) yang terbagi lagi menjadi 2 diantaranya :
Bertaji ( calcaratus ) misalnya bunga pacar air ( Impatiens balsamina )
Berbibir ( labiatus ) berbentuk tabung yang berbelah dua seperti bibir misalnya bunga salvia ( Salvia splendens ) 
  • Mahkota/Tajuk Bunga ( corolla )
    Bagian perhiasan bunga yang berada di dalam lingkaran biasanya tidak berwarna hijau, mahkota bunga terdiri atas beberapa dan mahkota ( petala ) yang dapat berlekatan atau lepas.
    Mahkota yang berlekatan (sympetalus ) dibedakan menjadi 3 yaitu :
    1)     Tabung ( tubus ) 
    2)     Pinggiran tajuk ( faux )
    3)     Leher tajuk
    Mahkota yang lepas dibedakan menjadi 2 yaitu :
    1)     Kuku daun tajuk ( unguis )
    2)     Helaian daun tajuk ( lamina )
    Berdasarkan simetrisnya digolongkan menjadi 2 yaitu :
      1)    Beraturan ( regularis ) yang meliputi bentuk-bentuk :
    •  Bintang ( rotatus ) misalnya tajuk bunga lombok ( Capsicum annuum ) 
    •  Tabung ( tubulosus ) misalnya tajuk bunga matahari (Helianthus annuus) 
    •  Terompet ( hypocrateriformis ) misalnya bunga papaya (Carica papaya ) 
    •  Mangkuk atau buyung ( urceolatus ) 
    •  Corong ( infundibuliformis ) misalnya bunga kecubung (Datura metel )
    •  Lonceng ( campanulatus ) misalnya bunga ketela rambut (Ipomoea batatas )
   2)   Setangkup tunggal ( zygomorphus ) yang mempunyai bentuk khas diantaranya :
    • Bertaji ( calcaratus ), tajuk bunga yang menyerupai taji pada kaki ayam jantan misalnya bunga larat ( Dendrobium phalaenopsis ) 
    • Berbibir ( labiatus ), tajuknya seperti terbelah dua dan menyerupai bibir misalnya kemangi ( Ocimum basilicum ) 
    • Seperti kupu-kupu ( papilionaceus )misalnya kacang tanah (Arachis hypogaea ) 
    • Bertopeng ( personatus ) seperti tajuk berbibir tapi bagian bawahnya melengkung ke atas menutupi lubang buluh tajuk misalnya bunga mulut singa ( Anthirrhium  majus ) 
    • Pita ( ligulatus ), tajuk bunga berlekatan berupa tabung yang kecil dan bagian atasnya berbentuk pita misalnya bunga matahari (Helianthus annuus )
    • Tenda Bunga ( perigonium )
  • Merupakan bunga yang tidak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya baik berupa bentuk maupun warnanya. Tenda bunga terdiri dari beberapa daun tenda bunga (tepala)
    Berdasarkan bentuk dan warnanya tenda bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
    1. Serupa kelopak ( calycinus ), warnanya hijau seperti daun kelopak dengan bentuk agak besar tapi tidak menarik misalnya palma.
    1. Serupa Mahkota ( corollinus ), warnanya bermacam-macam sama seperti warna mahkota yang bentuknya besar dan amat menarik misalnya bunga anggrek (Orchidaceae).Tenda bunga juga ada yang berlekatan maupun lepas.

                                                                        
Pertanyaan dan Jawaban :
1.      Bagaimana cara membedakan tenda bunga dengan mahkota  ?
Jawab :
Tenda bunga itu tidak jelas mana kelopak dan mahkotanya sehingga dalam suatu bunga seperti hanya terlihat satu warna maupun satu bentuk saja akan tetapi mahkota dapat ditentukan dengan warna yang paling dominan dan juga bentuk yang paling besar dibandingkan dengan kelopak.
2.      Mengapa mahkota bunga mempunyai warna yang berbeda ?
Jawab :
Karena mahkota bunga mengandung figmen ( zat warna ) yang memang sudah dimiliki oleh setiap tumbuhan untuk memberikan warna yang menarik pada setiap tumbuhan dan warna yang muncul merupakan warna yang paling dominan.
3.      Apa yang di maksud dengan dasar bunga sebagai pendukung cakram serta berikan contohnya ?


Jawab :
Dasar bunga yang mendukung cakram itu adalah dasar bunga yang seringkali terdapat bantalan yang menyerupai cakram contohnya bunga jeruk ( Citrus sp )
4.      Bagaimana proses metamorfosis daun menjadi bunga ?
Jawab :
Daun akan berubah atau bermetamorfosis menjadi bagian-bagian tumbuhan yang lain salah satunya menjadi bunga, perubahan ini diakibatkan adanya pengaruh dari lingkungan, dengan sejalannya waktu dan juga ada peran dari hormon yang dapat merubah daun menjadi bunga.

Kamis, 21 Mei 2015

Rangkuman Hasil Diskusi Morfologi Tumbuhan
Bunga Majemuk Berbatas dan Bunga Majemuk Tak Berbatas
1.   Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia centrifuga, inflorecentia definite) adalah  bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang  tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangfkainya, jadi tengah ke pinggir ( jika dilihat dari atas), oleh sebab itu dinamakan : inflorecentia centrifuga
Berdasarkan jumlah cabang pada ibu tangkai, Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia centrifuga, inflorecentia definite) dibedakan dalam tiga macam:
1Yang bersifat “ monochasial” . jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, ada kalanya lebih (dua cabang ), tetapi tidak pernah berhadapan , dan ada yang satu lebih besar dari yang lainnya. Cabang yang besar selanjutnya seperti ibu tangkai setiap kali hanya mengeluarkan satu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotiledoneae). Contoh: kapas (Cossipium sp.)
2. Yang bersifat “dichasial” jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae)
3Yang bersifat “pleiochasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya  pada ibu tangkai tadi. Contoh: bunga oleander ( Nerium oleander L.)
a. Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujjung ibu tangkai terdapat satu  bunga. Di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujngnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung  ibu tangkainya, seperti misalnya bunga melati (Jasminium sumbac Ait.),
b. Bunga tangga atau bunga becabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya becabang lagi, tetapi setiap kali bercabang hanya berbentuyk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan. Bunga yang demikian ini antara alin terdapat pada buntut tikus (Helitropium indicus L.).
c. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut 90osehingga jika kita mengikuti  arah percabangan kita akan mengadakan gerakan seperti sekerup atau spiral, misalnya; bunga kenari(Canarium commune L.),
d. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit, terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae.
e. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga becabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya, terdapat antara lain pada tumbuhan suku Iridocea.
I.      Ibu tangkai tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya. Dalam golongan ini dapat dibedakan menjadi:
a. Tandan (racemus atau botrys), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. Kita dapat pula mengatakan ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masih mendukung satu bunga pada ujungnya. Contoh:
b. Bulir (spica), seperti tandan tetepi bunga tidak bertangkai. Contoh: lengkuas (Zingiber officinale)
c. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah). Contoh: pada sirih (Piper betle L.)
d. Tongkol (spadix), seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan sering kali bergading. Contoh: Jagung (Zea mays L.), tetapi hanya pada bunga betina,
e. Bunga payung (umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak terbatas, yang dari ujung ibu tamgkainy mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya, dank arena pangkal daun sama tinggi letaknya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun-daun pembalut. Contoh:
f. Bunga bongkol (capitulum),suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi). Bentuk tumbuhan suku Mimosaceae,misalnya petai (Parkio speciosa Hassk.)
g. Bunga periuk (hypanthodium). Bunga ini dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
h. Bunga cawan (corymbus atau anthodium), yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan (ada kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal bunga majemuk yang demikian ini biasanya terdapatdaun-daun pembalut (involucrum) . selain dari itu pada bunga cawan lazimnya kita dapati dua macam bunga, yaitu;
II.      Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya. Dalam golongan ini dapat disebut:
a. Malai (panicula): Ibu tamgkainya mengdakan percabanga secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan denga suatu tandan majemuk. Secara heseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas, misalnya; bunga mangga (Mangifera indica L.), rambutan, langsat
b. Malai rata (corymbus romosus): Ibu tangkai mengdakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang- cabang tadi mempunyai sifat demikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung, contohnya; soka (Ixoro grandiflora),
c. Bunga payung majemuk (umbella composite), yaitu suatu bunga payung yang tersusum, dapat pula dikatakan sebagai bunga paying, yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut (involucrum), demikian pula pada pangkal percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunnya lebih kecil (involucellum),. Bunga bertingkat atu majemuk terdapat misalnya pada wortel (Daucus carota),
d. Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol, yang ibu tangkainya becabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian denga susunan sepaerti tongkol pula, terdapat misalnya pada kelapa (Cocos nucifera)dan palma (Palmae) umumnya. Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal, dan kuat.
e. Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga cabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir, misalnya bunga jagung (Zea mays L.) yang jantan, dan bunga berbagai jenis rumput(Gramineae).
Dalam kelompok ini dapat lagi dibedakan:
Ada pula kalanya cabang bunga anak payung menggarpu yang majemuk, yang seluruhnya terdiri atas tujuh bunga, misalnya padaClematis.
Pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku  Euphorbiaceae, misalnya kayu merah (Euphrobia pulcherrima Wilid.), patikan(Euphorbia hirta L.), dll. Terdapat bunga majemuk, dengan susunan yang khas, yaitu; satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga jantan. Bunga majemuk dengan susunan yang demikian itu disebutCyanthium.
2. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) adalah  bun ga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tak berbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini danamakan: inflorecentia centripetala. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) contohnya: mangga (Mangifera indica L.), bunga kenikir

Dalam kelompok ini dapat lagi dibedakan:
Pada suatu bunga tongkoi seringkali terdapat seludang bunga yang indah dan menarik warnanya, yang selain berguna untuk menarik serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini. Pada sebuah tongkol, bunga betinanya terdapat dibagian atas, sedang bunga jantan di bagian bawah, dan diantara kedua jenis bunga itu seringkali terdapat bunga-bunga yang mandul, seperti pada iles-iles (Amorphopallus variabilis BI.) dan tumbuhan yang tergolong suku Araceace pada umumnya.
Pada suatu bunga paying cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi  cara percabangan ibu tangkainya, hingga dengan demikian terjadi bunga paying yang bertingkat, yang lazimnya lalu disebut Bunga payung majemuk, seperti terdapat pada wortel (Daucus carota L.)
1) Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Daun-daun pembalut tidak ada. Bunga majemuk yang demikian susunannya contohnya seperti: nangka (Artocarpus integra Merr.),
2) Ujung tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar, contohnya:
1) Bunga pita: Bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir (flos marginalis), yang seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pita (flos ligulatus).
2) Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang tedapat di atas cawannya sendiri , seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan bunga tabung. Bunga inilah yang mempunyai kedua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah.
Bunga cawan dengan bagian-bagiannya yang lengkap seperti diuraikan di atas terdapat misalnya pada bunga matahari(Helianthus annus L.), bunga dahlia.

Pertanyaan
1. Apa fungsi daun pembalut pada bunga cawan?
2. Bagaimana proses penyerbukan yang terjadi pada bunga periuk?
Jaaban Pertanyaan
1. Daun pembalut pada bunga cawan berfungsi untuk melindungi bunga pada saat kuncup yang tersusun dalam suatu lingkungan.
2. Proses penyerbukan pada bunga periuk terjadi didalam karena bunga periuk yang terdapat didalam tersebut memiliki benang sari dan putik yang merupakan alat reppoduksi pada bunga, sehingga dapat terjadi penyerbukan, kecuali kalau tidak ada alat kelamin pada bunga yaitu benang sari dan putik tadi meskipun didalam tidk akan terjadi penyerbukan, tetapi didalam bunga periuk disini terdapat kedua jenis kelamin tersebut, jadi meskipun terletak didalam maka tetap akan mengalami penyerbukan.