Kamis, 21 Mei 2015

Rangkuman Hasil Diskusi Morfologi Tumbuhan
Bunga Majemuk Berbatas dan Bunga Majemuk Tak Berbatas
1.   Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia centrifuga, inflorecentia definite) adalah  bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang  tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya. Pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangfkainya, jadi tengah ke pinggir ( jika dilihat dari atas), oleh sebab itu dinamakan : inflorecentia centrifuga
Berdasarkan jumlah cabang pada ibu tangkai, Bunga Majemuk Berbatas (infloscentia cymosa atau inflorecentia centrifuga, inflorecentia definite) dibedakan dalam tiga macam:
1Yang bersifat “ monochasial” . jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang, ada kalanya lebih (dua cabang ), tetapi tidak pernah berhadapan , dan ada yang satu lebih besar dari yang lainnya. Cabang yang besar selanjutnya seperti ibu tangkai setiap kali hanya mengeluarkan satu cabang saja. Bunga majemuk semacam ini ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotiledoneae). Contoh: kapas (Cossipium sp.)
2. Yang bersifat “dichasial” jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae)
3Yang bersifat “pleiochasial”, jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya  pada ibu tangkai tadi. Contoh: bunga oleander ( Nerium oleander L.)
a. Anak payung menggarpu (dichasium). Pada ujjung ibu tangkai terdapat satu  bunga. Di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujngnya. Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung  ibu tangkainya, seperti misalnya bunga melati (Jasminium sumbac Ait.),
b. Bunga tangga atau bunga becabang seling (cincinnus), yaitu suatu bunga majemuk yang ibu tangkainya becabang lagi, tetapi setiap kali bercabang hanya berbentuyk satu cabang saja, yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan. Bunga yang demikian ini antara alin terdapat pada buntut tikus (Helitropium indicus L.).
c. Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai bercabang-cabang, tetapi setiap kali bercabang juga hanya terbentuk satu cabang, yang semuanya terbentuk ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu berturut-turut membentuk sudut 90osehingga jika kita mengikuti  arah percabangan kita akan mengadakan gerakan seperti sekerup atau spiral, misalnya; bunga kenari(Canarium commune L.),
d. Bunga sabit (drepanium), seperti bunga sekerup tetapi semua percabangan terletak pada satu bidang, hingga bunga seluruhnya menampakkan bentuk seperti sabit, terdapat pada tumbuhan suku Juncaceae.
e. Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga becabang seling, semua percabangan terletak pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya, terdapat antara lain pada tumbuhan suku Iridocea.
I.      Ibu tangkai tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya. Dalam golongan ini dapat dibedakan menjadi:
a. Tandan (racemus atau botrys), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya. Kita dapat pula mengatakan ibu tangkai bercabang, dan cabang-cabangnya masih mendukung satu bunga pada ujungnya. Contoh:
b. Bulir (spica), seperti tandan tetepi bunga tidak bertangkai. Contoh: lengkuas (Zingiber officinale)
c. Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah). Contoh: pada sirih (Piper betle L.)
d. Tongkol (spadix), seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan sering kali bergading. Contoh: Jagung (Zea mays L.), tetapi hanya pada bunga betina,
e. Bunga payung (umbella), yaitu suatu bunga majemuk tak terbatas, yang dari ujung ibu tamgkainy mengeluarkan cabang-cabang yang sama panjangnya. Masing-masing cabang mempunyai suatu daun pelindung pada pangkalnya, dank arena pangkal daun sama tinggi letaknya, maka tampak seakan-akan pada pangkal cabang-cabang tadi seperti terdapat daun-daun pembalut. Contoh:
f. Bunga bongkol (capitulum),suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian membengkak tadi seringkali mempunyai sisik (palea) pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi). Bentuk tumbuhan suku Mimosaceae,misalnya petai (Parkio speciosa Hassk.)
g. Bunga periuk (hypanthodium). Bunga ini dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
h. Bunga cawan (corymbus atau anthodium), yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan (ada kalanya tidak begitu lebar dan rata, sehingga bentuk cawan tidak begitu nyata), dan pada bagian itulah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal bunga majemuk yang demikian ini biasanya terdapatdaun-daun pembalut (involucrum) . selain dari itu pada bunga cawan lazimnya kita dapati dua macam bunga, yaitu;
II.      Ibu tangkai bercabang-cabang, dan cabang-cabangnya dapat bercabang lagi, sehingga bunga-bunga tidak terdapat pada ibu tangkainya. Dalam golongan ini dapat disebut:
a. Malai (panicula): Ibu tamgkainya mengdakan percabanga secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan denga suatu tandan majemuk. Secara heseluruhan seringkali memperlihatkan bentuk sebagai kerucut atau limas, misalnya; bunga mangga (Mangifera indica L.), rambutan, langsat
b. Malai rata (corymbus romosus): Ibu tangkai mengdakan percabangan, demikian pula seterusnya cabangnya, tetapi cabang- cabang tadi mempunyai sifat demikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung, contohnya; soka (Ixoro grandiflora),
c. Bunga payung majemuk (umbella composite), yaitu suatu bunga payung yang tersusum, dapat pula dikatakan sebagai bunga paying, yang bagian-bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan yang pertama terdapat daun-daun pembalut (involucrum), demikian pula pada pangkal percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunnya lebih kecil (involucellum),. Bunga bertingkat atu majemuk terdapat misalnya pada wortel (Daucus carota),
d. Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol, yang ibu tangkainya becabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian denga susunan sepaerti tongkol pula, terdapat misalnya pada kelapa (Cocos nucifera)dan palma (Palmae) umumnya. Suatu tongkol majemuk sebelum mekar biasanya diselubungi oleh seludang yang besar, tebal, dan kuat.
e. Bulir majemuk, jika ibu tangkai bunga cabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir, misalnya bunga jagung (Zea mays L.) yang jantan, dan bunga berbagai jenis rumput(Gramineae).
Dalam kelompok ini dapat lagi dibedakan:
Ada pula kalanya cabang bunga anak payung menggarpu yang majemuk, yang seluruhnya terdiri atas tujuh bunga, misalnya padaClematis.
Pada beberapa jenis tumbuhan yang tergolong suku  Euphorbiaceae, misalnya kayu merah (Euphrobia pulcherrima Wilid.), patikan(Euphorbia hirta L.), dll. Terdapat bunga majemuk, dengan susunan yang khas, yaitu; satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga jantan. Bunga majemuk dengan susunan yang demikian itu disebutCyanthium.
2. Bunga Majemuk Tak Berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) adalah  bun ga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga, tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tak berbatas, lagi pula jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu tangkainya. Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah maka bunga majemuk yang bersifat demikian ini danamakan: inflorecentia centripetala. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa, inflorescentia botryoides atau inflorecentia centripetal) contohnya: mangga (Mangifera indica L.), bunga kenikir

Dalam kelompok ini dapat lagi dibedakan:
Pada suatu bunga tongkoi seringkali terdapat seludang bunga yang indah dan menarik warnanya, yang selain berguna untuk menarik serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini. Pada sebuah tongkol, bunga betinanya terdapat dibagian atas, sedang bunga jantan di bagian bawah, dan diantara kedua jenis bunga itu seringkali terdapat bunga-bunga yang mandul, seperti pada iles-iles (Amorphopallus variabilis BI.) dan tumbuhan yang tergolong suku Araceace pada umumnya.
Pada suatu bunga paying cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi  cara percabangan ibu tangkainya, hingga dengan demikian terjadi bunga paying yang bertingkat, yang lazimnya lalu disebut Bunga payung majemuk, seperti terdapat pada wortel (Daucus carota L.)
1) Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat dan silinder. Daun-daun pembalut tidak ada. Bunga majemuk yang demikian susunannya contohnya seperti: nangka (Artocarpus integra Merr.),
2) Ujung tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar, contohnya:
1) Bunga pita: Bunga yang mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir (flos marginalis), yang seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan pula bunga pita (flos ligulatus).
2) Bunga tabung, yaitu bunga-bunga yang tedapat di atas cawannya sendiri , seringkali mempunyai mahkota yang berbentuk pita, oleh sebab itu dinamakan bunga tabung. Bunga inilah yang mempunyai kedua macam alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah.
Bunga cawan dengan bagian-bagiannya yang lengkap seperti diuraikan di atas terdapat misalnya pada bunga matahari(Helianthus annus L.), bunga dahlia.

Pertanyaan
1. Apa fungsi daun pembalut pada bunga cawan?
2. Bagaimana proses penyerbukan yang terjadi pada bunga periuk?
Jaaban Pertanyaan
1. Daun pembalut pada bunga cawan berfungsi untuk melindungi bunga pada saat kuncup yang tersusun dalam suatu lingkungan.
2. Proses penyerbukan pada bunga periuk terjadi didalam karena bunga periuk yang terdapat didalam tersebut memiliki benang sari dan putik yang merupakan alat reppoduksi pada bunga, sehingga dapat terjadi penyerbukan, kecuali kalau tidak ada alat kelamin pada bunga yaitu benang sari dan putik tadi meskipun didalam tidk akan terjadi penyerbukan, tetapi didalam bunga periuk disini terdapat kedua jenis kelamin tersebut, jadi meskipun terletak didalam maka tetap akan mengalami penyerbukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar