Sabtu, 20 Juni 2015

Biji

Nama: Gita Patmawati
Kelas: 1.b (biologi)
Nim: 14541052

                                                                                BIJI

  Biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama , karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji disebut Tali Pusar (funiculus) sedangkan bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan Pusar Biji (hilus). Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput salut (arillus).
     Salut biji ada yang:
-          Berdaging atau berair, misalnya biji Durian (Durio zibethinus Murr)
-          Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya biji pala (Myristica fragrans)
Bagian-Bagian Biji
A.
  Kulit Biji (Spermodermis)
Seperti yang telah dikemukakan, kulit biji berasal dari dari selaput bakal biji (Integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angisopermae) terdiri atas dua lapisan yaitu :
1. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindun utama bagi bagian biji yang ada di dalam
2. Lapisan Kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput, seringkali dinamakan juga kulit ari.
Pada tumbuhan mbiji telanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti dapat kita lihat pada melinjo(Gnetum gnemon) padahal bakal biji yumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
         a.    Kulit luar (sarcotesta), biasnaya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian           berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
         b.   Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dank eras, berkayu, menyerupai kulit dalam                  (endocarpium) pada buah batu.
        c.    Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji. Pada kulit           luar biji dapat ditemukan bagian-bagian lainnya yaitu:
       - Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji         dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Contohnya pada kelor               (Moringa oleifera).
     - 
Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu           ini mempunyai fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Contohnya         pada kapas (Gossypium)
     -  
Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, contohnya pada biji durian                 (Durio       zibethinus Murr.)
    - Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh
    - Pusar biji (hilus), yaitu bagaian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar.
    - Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji              pada peristiwa pembuahan.
   - Bekas kerkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integument dngan nuselus.
   -  Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji.
B.  Tali Pusar (Funiculus)
    Tali pusar merupakan bagian yanng menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusarnya biji.
C.  Inti Biji (Nucleus seminis)
            Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinmakan isi biji.
Inti biji terdiri atas:
  1. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru
  1. Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sbelum dapat mencari makanan sendiri.
D.  Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, terdiri dari:
a. Akar Lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledonae)
b. Daun Lembaga (cotyledo), yang merupakan daun   pertama suatu tumbuhan. Adapaun fungsinya yaitu:
            - sebagai tempat penimbun makanan
            - sebagai alat untuk melakukan asimilasi
            - sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus),yang seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu:
ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)


Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
  1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga.
  1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga.
  1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga,dapat sampai 15.
E.  Putih Lembaga (Albumen)
    Putih lembaga adalah bagian biji,yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Misalnya pada biji tumubuhan berbuah polong (leguminosae).Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam:
  1. Putih lembaga dalam (Endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu sendiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
  1. Putih lembaga luar (Perisperium). Jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
F.   Kecambah (Plantula)
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat didalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian padi sudah lebih keras dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
a.       Perkecambahan diatas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat keatas, muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sementara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
b.      Perkecambahan dibawah tanah (hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum).
Biji hanya akan berkecambah, jika mendapat sarat-sarat yang diperlukan yaitu: air, udara, cahaya, dan panas. Jika sarat-sarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya (lembaga), berada dalam keadaan hidup (latent).


Pertanyaan dan Jawaban
     1.      Dalam bagian-bagian luar biji terdapat bagian lain yaitu sayap, bulu, dan salut biji terbentuknya darimana?
     Jawab :
Sayap, bulu, dan salut biji merupakan alat tambahan yang terdapat pada kulit luar biji. Alat tambahan tersebut terbentuk karena termodifikasi dari kulit luar biji tersebut, sehingga jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka kita dapat menemukan bagian-bagian tersebut.
     2.      Apakah di setiap biji ada salut bijinya ?
Jawab :
Tidak, karena salut biji berasal dari tali pusar. Jadi tidak semua memiliki salut biji tergantung jenis buah dan bijinya.
    3.      Bagaimana penjelasan mengenai salut biji, salut biji semu, pusar biji, liang biji, berkas-berkas pembuluh pengangkutan dan tulang biji ?
Jawab :
a.    Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, contohnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.)
b.    Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh
c.    Pusar biji (hilus), yaitu bagaian kulit biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar.
d.   Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
e.    Bekas kerkas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integument dngan nuselus.
f.     Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji.


Buah

Nama: Gita Patmawati
Kelas: 1.b (biologi)
Nim: 14541052

                                                                            BUAH


Jika penyerukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbh menjadi nuah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.Pada pembentukan buah, adalakalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya:    a. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembukus tongkol jagung (klobot)
  b.Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut metupakan bagian buah.
   c.  Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal ada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
  d.Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:   a.  Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale), tangkai bunga menjadi  besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang            sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
      
 b. Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (Ficus glomerata) dan sebagainya. Dasar bungayang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging,     menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam badan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan.                                                                                                                                                c.  Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe (Fragraria vesca) yang kemudin menjadi berdaging  tebal dan merupakan bagian yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil, hampur tak  kelihatan.
                                                                        d. Kelopak bunga. Pada ciplukan (Phisalis minima), pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus      menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenrnya. Jadi buah yang sebenanya tadi tidak tampak sama  sekali dari luar.
           
  e.  Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga najemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus integra) misalnya: ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan-seakan hanya menjadi satu buah saja.
    

Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakanpartenokarpi (parthenocarpy).
Ikhtisar Tentang Buah
Mengingat uraian di atas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
     a.      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain      pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan              seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya            kadang-kadang tersembunyi.
    b.       buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga             lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
     a.      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah          ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya:
-          Tangkai bunga, pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale)
-          Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima)
    b.     Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah tetapi juga disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna), misalnya buah arbe (Fragraria vesca).
   c.   Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (artocarpus integra), dan keluwih (Artocarpus communis), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Juga buah lo (Ficus glomerata) dan buah beringin (Ficus benjamina) adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama yang berbentuk seperti periuk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya di sebelah dalamnya.

Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:
     1.      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini     dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau           banyak ruangan, misalnya:
·         Buah mangga (Mangifera indica), mempunyai satu ruang dengan satu biji
·         Buah papaya (Carica papaya), yang terjadi dari beberapadaun buah dengan satu ruang dan banyak biji
·         Buah durian (Durio zibethinus) yag terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
     2.      Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain,     dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaca)
    3.    Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yamgng masing-masing        bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya    tampak seperti satu buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius).

Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:
    a. Buah sejati tunggal yang kering (siccus) yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea), padi (Oryza sativa), dll.
     b.  Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu:
-          Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
-          Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (mangifera indica).
-          Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras, misalnya pada kenari (Canarium commune), kelapa (Cocos nucifera).
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam:
A.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens)
Contoh-contoh dari golongan ini adalah:
a.      Buah padi (Caryopsis), yaitu buah berdinding tipis, mengandung satu biji dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang  berlekatan pula dengan bijinya.
b.      Buah kurung, yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Heliantus annuus), bunga pukul empat (Imirabilis jalapa).
c.       Buah keras, seperti buah kurung yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buahyag kaku atau keras berkayu. Misalnya pada buah sarangan (Castanea argentea).
d.      Buah keras bersayap. Seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti misalnya pada warga suku Dipterocarpaceae
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan
jikamasak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a.      Buah terbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika buah masak buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah mempunyai sifat seperti suatu buah kurung (achenium) atau buah kertas (nux), jadi biji tetap di dalam ruanga, tidak dapat kelua. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah ) buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:

1.      Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian tubuh, maing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalamnya misalnya buah pegagan (Centella asiatica).
2.      Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bahian buah, misalnya pada Trapaeolum majus.
3.      Buah berbelah empat (tetrachenium), seperti diatas, kalau masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum)
4.      Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak) bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b.      Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
1.      Buah berkendaga dua (dicoccus). Buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
2.      Buah berkendaga tiga (tricoccus), jika masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji misalnya buah jarak (Ricinus communis L.)
3.      Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti di atas dengan lima bagian buah, masing-masing dengan satu biji, misalnya buah Geranium.
4.      Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti diatas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah, masing-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarkan.
c.       Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
1.     Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya, jarang sekali hanya memiliki satu biji. Misalnya buah biduri (Calotropis gigantea)
2.   Buah polong (legumen), buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Buah yang demikian ini terdapat pada smua jenis tumbuhan yang tergolong  suku Papilionaceae, misalnya orok-orok (Crotalaria sp.),Caesalpiniaceae, misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcheri,a).
Buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas, yaitu:
-    buah masak di dalam tanah, dan jika masak tidak pecah, misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kacang bogor (Voandzeia subterranea)
-          buah mempunyai kulit yang berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica), nam-nam (Cynometra cauliflora)
-          buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah, misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis)
3.    Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Buah ii biasanya terdapat pada warga sukucruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus)
4.      Buah kotak sejati, (capsula). Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sdah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
Cara membuka buah ini bermacam-macam:
a.    Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan. Pecahnya bauh ini dapat
-       membelah ruangan
-       membelah sekat-sekat
b.    Dengan retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya pada buah anggrek (Orchidaceae)
c.    Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup saja, misalnya buah anyelir (Dianthus caryophyllus)
d.   Dengan Liang (porus). Kalu sudah masak buah membuka dengan liang-liang pada ujung atau pangkalnya, misalnya buah tanaman apyun (Papaver somniferum)
e.    Dengan katup (operculum). Pada ujung buah tedapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah sudah masak, misalnya buah krokot (Partulaca oleraceae)
Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Berdaging
Dapat dibedakan sebagai berikut:
     a.      Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, seringkali dapat dimakan.
Misalnya:
-     Buah pepaya (Carica papaya), buah belimbing (Averhoe carambola), sawo manila (Achras zapota)
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, misalnnya:
-          Buah duku (Lansium domesticum), buah rambutan (Nephelium lappaceum)
     b.      Buah mentimun (pepo). Buah ini ditijau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Biasanya kulit buah yang dibagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong.
    c.       Buah jeruk (hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah mempun
yai tiga lapisan, yaitu:
-          Lapisan luar (flavedo)
-          Lapisan tengah (albedo)
-          dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, bijnya terdapat bebas diantara gelembung-gelembung ini.
     d.      Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit, yaitu:
-          Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat
-          Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalu berdaging seringkali dapat di makan
-          Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras dan berkayu.
    e.       Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin. Buah ini mempunyai beberapa ruang dengan dengan bij-biji yang mempunyai salut biji (arillus) bebas dalam ruang-ruang tadi, misalnya pada delima (Punica granatum)
f.       Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis tetapi cukup kuat, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan.Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruangan mengandung satu biji.
Buah Sejati Ganda
            Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
      a.      Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida).
      b.      Buah batu ganda, Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius)
      c.       Buah bumbung ganda, misalnya pada pohon cempaka (Michelia champaka)
      d.      Buah buni ganda, misalnya srikaya (Annona squamosa)
Buah Sejati Majemuk
            Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasal dari satu buga. Kadang-kadang buah majemuk nampaknya seperti satu buah saja.
Buah sejati majemuk dapat dibedakan atas:
     a.   Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nenas (Ananas comosus).
   b.  Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pamdanus tectorius). Pada pandan rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan/pembuahan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya, bahwa kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah.
     c.      Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bnga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subuhr di tengah, dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan/pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
Pertanyaan  dan Jawaban
     1.      Bagaimana proses terjadinya buah semu ganda?
     Jawab:
Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah tetapi juga disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna), misalnya buah arbe (Fragraria vesca).
Pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga (dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik-titik hitam kecil.
     2.      Apakah buah sejati tunggal berdaging selalu terdapat tiga lapisan?
     Jawab:
    Tidak, karena tidak semua buah memiliki 3 lapisan, hanya buah yang khas saja yang mempunyai lapisan kulit luar (exocarpium atauepicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium), misalnya buah kelapa, melinjo dll.
    3.      Bagaimana cara membedakan kulit dan cangkang?
    Jawab:
   Cangkang adalah kulit, hanya saja cangkang merupakan bahasa daerah. Contohnya pada kacang tanah, lapisan luarnya merupakan kulit atau cangkang.


Simetri, diagram, dan rumus bunga

Nama: Gita Patmawati
Kelas: 1.b (biologi)
Nim: 14541052

Simetri, Diagram, dan Rumus Bunga

A. Simetri Pada Bunga
          Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian tubuh tumbuhan, (batang, daun, maupun bunga). Jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagi menjadi dua bagian yang serupa oleh suatu bidang dan kedua bagian tersebut dapat saling menutupi Seandainya benda tersebut dapat kita jadikan tempat untuk melipat, maka benda tersebut dapat dijadikan suatu benda yang setangkup/simetris. Bidang pemisah tersebut dapat kita anggap sebagai sebuah cermin datar dan bagian yang satu lagi merupakan bayangan cermin dari bagian yang lain. yang dimaksud dengan bidang simetris adalah bidang yang dapat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi.
     Jenis Simetris Pada Bunga
        1. Asimetris/tidak simetris, artinya tidak dapat dibuat bidang simetris pada bunga tersebut, contohnya bunga tasbih (Canna Hybrida Hort).
         2. Mono Simetris/setangkup tunggal, atau bisa disebut juga (zygomorphus). Sifat ini biasanya ditunjukan oleh tanda anak panah.
     Simetris bunga yang setangkup tunggal dapat dibedakan menjadi 3 macam:
      1. Setangkup tegak, yaitu apabila bidang simetris berimpit dengan bidang median misalnya bunga telang (Clitoria Lernatea l) 
     2.  Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidang median, atau arah vertikal, misalnya Corydalis. 
      3. Setangkup miring, jika bidang simetrisnya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil atau lebih besar dari 90 derajat, misalnya kecubung (Datura Metel L).
       2. Setangkup Menurut Dua bidang, dapat pula dikatakan setangkup ganda, yaitu bunga dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurut dua bidang simetris yang tegak lurus atau satu sama lain, misalnya bunga lobak.
            3. Beraturan atau Bersimetri Banyak, yaitu juka dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam bagian yang setangkup. misalnya bunga lilia gereja.

 B. Diagram Pada Bunga
                          Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari                   semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan                     penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang                     sari, dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat                             bagian utama tersebut. Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan                       letak bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian                         bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat                     secara empirik (keadaan sesungguhnya ) atau teoritik keadaan seharusnya.
                 a.         Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-                          bagian bunga yang benar-benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang                             sesungguhnya, oleh sebab itu diagram ini juga dinamakan diagram sungguh (yang                         sebenarnya).
b.       Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian bagian
bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi,  
tetapi menurut teori seharusnya ada.
                Bagian-bagian yang hanya menurut teori saja seharusnya ada, tidak digambar seperti                   bagian-bagian yang benar-benar ada, melainkan dengan lambang lain, biasanya bintang                 atau silang kecil. Kebanyakan hal ini hanya mengenai benang-benang sari saja, yang                   keadaan yang sesungguhnya pada bunga seringkali tidak cocok dengan teori.    
                Contoh gambar diagram bunga  
     

C. Rumus Pada bunga
Rumus bunga dapat diartikan sebagai susunan bunga yang dinyatakan dalam sebuah rumus berupa lambang-lambang dan angka-angka yang dapat memberikan gambaran mengenai sifat bunga serta bagian-bagiannya.  Ada 4 bagian bunga yang biasa tergambar dalam rumus bunga yaitu :
  1. Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K yang merupakan singkatan dari Kalik (calyx )
  2. Tajuk atau mahkota yang dinyatakan dengan huruf C singkatan daricorolla
  3. Benang sari, di singkat dengan huruf A yang berasal dari kataandroecium
  4. Putik, yang dinyatakan dengan hurup yang berasal dari katagynaecium
Jika kelopak maupun mahkota memiliki kesamaan bentuk dan warna  maka akan dipergunakan istilah lain yang disimbolkan dengan huruf P yang berasal dari kata perigonium. Angka-angka dibelakang huruf menunjukan bagian-bagian bunga tersebut. Diantara kedua huruf dan angka tersebut disisipkan tanda koma. Sebagai contoh misal bunga Merak atau Caesalpinia pulcherrimaSwartz yang memiliki 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benang sari dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
K5, C5, A10, G1

Didepan rumus bunga sebaiknya diberikan tanda yang menunjukan simetri bunga, biasanya hanya ada dua tanda simetri seperti pada gambar. Sedangkan untuk yang bersimetri satu maka cukup di beri tanda panah keatas di depan rumus bunga tersebut. Selain lambang tanda simetri, biasanya juga di beri simbol yang menunjukan jenis kelamin bunga.  Ada 3 macam lambang atau simbol yang biasa digunakan yaitu lambang untuk bunga jantan, bunga betina dan bunga banci. Jika bagian-bagian bunga yang tersusun dalam satu lingkaran masing-masing lingkaran tersebut berlekatan satu sama lain maka yang menunjukan jumlah bagian tersebut di letakan dalam tanda kurung.
Sehingga jika dituliskan lengkap dengan simetri bunga, jenis kelamin bunga dan susunan bagian bunga, rumus bunga diatas akan menjadi seperti pada gambar berikut :
Rumus Bunga Merak ( Caesalpinia pulcherima Swartz)
 Tanda + tersebut menunjukan jumlah bagian tersebut yang ada pada dua lingkaran. Sedangkan 1 dengan garis bawah menunjukan bakal buah yang menumpang. Jika bakal buah tenggelam maka garis diletakan diatas bilangan tersebut.

Berikut beberapa contoh rumus bunga untuk perbandingan dalam menentukan rumus bunga.
Rumus bunga jantan dan betina kelapa
Rumus bunga Cocos nucifera L
Rumus bunga oryza sativa
Rumus bunga Oryza sativa L
Pertanyaan
1. Bagaimana cara membuat diagram bunga?
2. Ada berapa lingkaran yang diperlukan saat membuat diagram bunga?
Jawaban
1. Yang pertama kita harus memperhatikan terlebih dahulu bagian-bagian apa saja yang ada dalam bunga yang kita teliti, lalu buat lingkaran sesuai letak bagian-bagian bunyanya, kemudian gambarkan masing-masing bagian bunga pada lingkarannya masing-masing dengan tanda sesuai dengan bagian masing-masing.
2. Jumlah lingkaran saat membuat diagram bunga disesuaikan dengan dengan jumlah bagian bunga yang kita teliti.