Sabtu, 20 Juni 2015

Simetri, diagram, dan rumus bunga

Nama: Gita Patmawati
Kelas: 1.b (biologi)
Nim: 14541052

Simetri, Diagram, dan Rumus Bunga

A. Simetri Pada Bunga
          Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian tubuh tumbuhan, (batang, daun, maupun bunga). Jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagi menjadi dua bagian yang serupa oleh suatu bidang dan kedua bagian tersebut dapat saling menutupi Seandainya benda tersebut dapat kita jadikan tempat untuk melipat, maka benda tersebut dapat dijadikan suatu benda yang setangkup/simetris. Bidang pemisah tersebut dapat kita anggap sebagai sebuah cermin datar dan bagian yang satu lagi merupakan bayangan cermin dari bagian yang lain. yang dimaksud dengan bidang simetris adalah bidang yang dapat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi.
     Jenis Simetris Pada Bunga
        1. Asimetris/tidak simetris, artinya tidak dapat dibuat bidang simetris pada bunga tersebut, contohnya bunga tasbih (Canna Hybrida Hort).
         2. Mono Simetris/setangkup tunggal, atau bisa disebut juga (zygomorphus). Sifat ini biasanya ditunjukan oleh tanda anak panah.
     Simetris bunga yang setangkup tunggal dapat dibedakan menjadi 3 macam:
      1. Setangkup tegak, yaitu apabila bidang simetris berimpit dengan bidang median misalnya bunga telang (Clitoria Lernatea l) 
     2.  Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidang median, atau arah vertikal, misalnya Corydalis. 
      3. Setangkup miring, jika bidang simetrisnya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil atau lebih besar dari 90 derajat, misalnya kecubung (Datura Metel L).
       2. Setangkup Menurut Dua bidang, dapat pula dikatakan setangkup ganda, yaitu bunga dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurut dua bidang simetris yang tegak lurus atau satu sama lain, misalnya bunga lobak.
            3. Beraturan atau Bersimetri Banyak, yaitu juka dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam bagian yang setangkup. misalnya bunga lilia gereja.

 B. Diagram Pada Bunga
                          Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari                   semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan                     penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang                     sari, dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat                             bagian utama tersebut. Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan                       letak bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian                         bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat                     secara empirik (keadaan sesungguhnya ) atau teoritik keadaan seharusnya.
                 a.         Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-                          bagian bunga yang benar-benar ada, jadi menggambarkan keadaan bunga yang                             sesungguhnya, oleh sebab itu diagram ini juga dinamakan diagram sungguh (yang                         sebenarnya).
b.       Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian bagian
bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi,  
tetapi menurut teori seharusnya ada.
                Bagian-bagian yang hanya menurut teori saja seharusnya ada, tidak digambar seperti                   bagian-bagian yang benar-benar ada, melainkan dengan lambang lain, biasanya bintang                 atau silang kecil. Kebanyakan hal ini hanya mengenai benang-benang sari saja, yang                   keadaan yang sesungguhnya pada bunga seringkali tidak cocok dengan teori.    
                Contoh gambar diagram bunga  
     

C. Rumus Pada bunga
Rumus bunga dapat diartikan sebagai susunan bunga yang dinyatakan dalam sebuah rumus berupa lambang-lambang dan angka-angka yang dapat memberikan gambaran mengenai sifat bunga serta bagian-bagiannya.  Ada 4 bagian bunga yang biasa tergambar dalam rumus bunga yaitu :
  1. Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K yang merupakan singkatan dari Kalik (calyx )
  2. Tajuk atau mahkota yang dinyatakan dengan huruf C singkatan daricorolla
  3. Benang sari, di singkat dengan huruf A yang berasal dari kataandroecium
  4. Putik, yang dinyatakan dengan hurup yang berasal dari katagynaecium
Jika kelopak maupun mahkota memiliki kesamaan bentuk dan warna  maka akan dipergunakan istilah lain yang disimbolkan dengan huruf P yang berasal dari kata perigonium. Angka-angka dibelakang huruf menunjukan bagian-bagian bunga tersebut. Diantara kedua huruf dan angka tersebut disisipkan tanda koma. Sebagai contoh misal bunga Merak atau Caesalpinia pulcherrimaSwartz yang memiliki 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benang sari dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
K5, C5, A10, G1

Didepan rumus bunga sebaiknya diberikan tanda yang menunjukan simetri bunga, biasanya hanya ada dua tanda simetri seperti pada gambar. Sedangkan untuk yang bersimetri satu maka cukup di beri tanda panah keatas di depan rumus bunga tersebut. Selain lambang tanda simetri, biasanya juga di beri simbol yang menunjukan jenis kelamin bunga.  Ada 3 macam lambang atau simbol yang biasa digunakan yaitu lambang untuk bunga jantan, bunga betina dan bunga banci. Jika bagian-bagian bunga yang tersusun dalam satu lingkaran masing-masing lingkaran tersebut berlekatan satu sama lain maka yang menunjukan jumlah bagian tersebut di letakan dalam tanda kurung.
Sehingga jika dituliskan lengkap dengan simetri bunga, jenis kelamin bunga dan susunan bagian bunga, rumus bunga diatas akan menjadi seperti pada gambar berikut :
Rumus Bunga Merak ( Caesalpinia pulcherima Swartz)
 Tanda + tersebut menunjukan jumlah bagian tersebut yang ada pada dua lingkaran. Sedangkan 1 dengan garis bawah menunjukan bakal buah yang menumpang. Jika bakal buah tenggelam maka garis diletakan diatas bilangan tersebut.

Berikut beberapa contoh rumus bunga untuk perbandingan dalam menentukan rumus bunga.
Rumus bunga jantan dan betina kelapa
Rumus bunga Cocos nucifera L
Rumus bunga oryza sativa
Rumus bunga Oryza sativa L
Pertanyaan
1. Bagaimana cara membuat diagram bunga?
2. Ada berapa lingkaran yang diperlukan saat membuat diagram bunga?
Jawaban
1. Yang pertama kita harus memperhatikan terlebih dahulu bagian-bagian apa saja yang ada dalam bunga yang kita teliti, lalu buat lingkaran sesuai letak bagian-bagian bunyanya, kemudian gambarkan masing-masing bagian bunga pada lingkarannya masing-masing dengan tanda sesuai dengan bagian masing-masing.
2. Jumlah lingkaran saat membuat diagram bunga disesuaikan dengan dengan jumlah bagian bunga yang kita teliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar