B Nama :
Gita Patmawati
Berdasarkan hasil diskusi minggu kemarin yang membahas tentang kelamin bunga, dapat dijelaskan mengenai kelamin bunga sebagai berikut
Kelas :
1.B (biologi)
Nim :
14541052
Berdasarkan hasil diskusi minggu kemarin yang membahas tentang kelamin bunga, dapat dijelaskan mengenai kelamin bunga sebagai berikut
- · Kelamin Bunga
Berdasarkan alat-alat kelamin yan terdapat pada masingg-masin bunga, orang memebedakan :
a. Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphrodites), yaitu bunga yang padanya terdapat benan sari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan bunga lengkap atau sempurna, contoh: buna terun (Solanum malonena L.)
b. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya.
Berdasarkan alat kelamin yang ada padanya dapat dibedakan
lai dalam :
1. Bunga jantan (flos masculus ), jika pada bunga hanya terdapat benang sari saja
2. Bunga betina (flos femineus ), jika pada bunga hanya terdapat putik saja
3. Bunga mandul atau tidak berkelamin, jika pada bunga tidak terdapat baik benan sari atau putik, misalnya bunga matahari (Helianthus annuus L.).
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, orang membedakan tumbuhan yan :
a. Berumah satu (monoeceus), yaitu tumbuhan yang mempunyai buna jangtan dan buna betina pada satu individu (satu batan tumbuhan), misalnya jagung (Zea mays)
b. Berumah dua (dioeceus), jika buna jantan dan buna betina terpisah tempatnya, misalnya salak (Zalacca edulis Reinw.),
c. Poligam (polyamus), jika pada satu tumbuhan terdapat buna jantan buna betina, dan buna banci bersama-sama, misalnya pada buna papaya (Carica papaya).
· Benang Sari (Stamen)
Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan bagiagn-baian buna yang diuraikan dahulu. Benan sari merupakan suatu metmorfosis daun, yan bentuk dan funsinya telah disesuaikan sebaai alat kelamin jantan.
Pada benan sari dapat dibedakan 3 baian berikut :
1. Tangkai sari (filamentum), yaitu baian yan berbentuk benan denan penampan melintan yang umumnya berbentuk bulat.
2. Kepala sari (anthera), yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini di dalamnya biasanya mempunyai 2 ruang sari (theca). Masing-masing ruan sari semula terdiri atas dua ruangan kecil (loculus atau loculumentum)
Dalam ruang sari terdapat serbuk sari atau teoung sari (pollen), yaitu sel-sel jantan yang berguna untuk penyerbukan atau persarian. Ada kalanya serbuk sari tidak terbentuk atau serbuk sari yang ada tidak mampu untuk mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian dinamakan benang sari yang mandul.
3. Penghubung ruang sari (connectivum). Bagian ini merupakan lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari) yang terdapat di kanan kiri penghubung ini
Walaupun telah dikemukakan bahwa semua bagian bunga, jadi juga benang sari, didukung oleh dasar bunga tetapi tampaknya benang sari tidak selalu demikian duduknya. Mengenai duduknya benang sari diedakan 3 macam, yaitu :
1. Benang sari jelas duduk pada dasar bunga
2. Benang sari tampak seperti duduk di atas kelopak
3. Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga
Mengenai jumlah benang sari pada bunga umumnya dibedakan 3 golongan :
a. Benang sari banyak, yaitu jika dalam satu bunga terdapat lebih dari 20 benang sari seperti terdapat padajambu-jambuan (Myrtaceae)
b. Jumlah benang sari 2 x lipat jumlah daun tajuknya. Dalam hal yang demikian, benang sari biasanya tersusun dalam dua lingkaran, jadi ada lingkaran luar dan lingkaran dalam. Jika duduknya masing-masing benang sari kita teliti dengan seksama maka mengenai duduknya benang sari terhadap daun-daun tajuk ada dua kemungkinan :
1. Diplostemon (diplostemonus), yaitu benang-benang sari dalam lingkaran luar duduk berseling dengan daun-daun tajuk. Misalnya kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.).
2. Obdiplostemon (obdiplostemonus). Jika keadaan sebaliknya, artinya benang-benang sari pada lingkaran dalam lah yang duduknya berseling dengan daun-daun tajuknya, misalnya pada bunga geranium (Pelargonium odoratissiumHort.).
c. Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, yang dalam hal ini duduknya benang sari dapat :
1. Episepal (episepalus), artinya berhadapan dengan daun-daun kelopak, berarti pula berseling dengan daun-daun tajuk.
2. Epipetal (epipetalus), artinya berhadapadengan daun-daun tajuk, jadi berseling dengan daun-daun kelopak.
Selanjutnya perlu dicatatpula bahwa benang sari pada satu bunga dapat tidak sama panjang. Jadi, dalam satu buga sebagian benang sarinya pendek sedang sebagian lain panjang.
Bertalian dengan panjang pendeknya benang sari yang terdapat pada satu bunga itu, a.l dapat dibedakan :
a. Benang sari panjang dua (didynamus), jika dalam satu bunga terdapat misalnya 4 benang sari, dan dari 4 benang sari itu yang 2 panjang, sedang yang lainnya pendek.
b. Benang sari panjang empat (tetradynamus), jika misalnya dalam satu bunga terdapat 6 benang sari, dan dari 6benang sari ituyang 4 panjang yang 2 lainnya pendek.
· Tangkai Sari (Filamentum)
Tangkai sari biiasanya duduk terpisah-pisah di atas dasar bunga, akan tetapi tidak jarang pula terdapattangkai sari yang berlekatan satu sama lain. Cara perlekatannya dan panjangnya bagian tangkai sari yang berlekatan amat bermacam-macam, ada yang berlekatan pada pangkalnya saja, ada yang lebih panjang bagiannya yang berlekatan bahkan mungkin perlekatannya hamper melipiti seluruh panjang tangkai sari.
Melihat jumlahnya berkas yang merupakan perlekatan benang-benang sari tadi, dapat dibedakan :
a. Benang saei berbekas satu atau benang sari bertukal satu (monadelphus), yaitu jika semua tangkai sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu, merupakan suatu berkas yang tengahnya berongga dan hanya bagian ujung tangkai sari yang mendukung kepala sari saja yang masih bebas satu sama lain seperti dapat kita lihat pada bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.),
b. Benang sari berbekas dua atau benang sari bertukal dua (diadelphus), jika benang sari terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berlekatan dalam masing-masing kelompok tidak perlu sama, seperti misalnya pada tumbuhan berbunga kupu-kupu (Papilionaceae), yang dalam 2 berkas, yang satu terdiri atas 9 tangkai sari, sedang berkas yang lain hanya terdiri atas 1 tangkai sari.
c. Benang sari berbekas banyak atau benang sari bertukal banyak, yaitu jika dalam suatu bunga yang mempunyai banyak benang sari, tangkai sarinya tersusun menjadi beberapa kelompok atau berkas, seperti misalnya pada bunga kapok (ceiba pentandra Gaertn. ) yang dalam satu bunga terdapat 5 berkas benang sari dengan tangkai-tangkainya yang berlekatan di dalam masing-masing berkas.
· Kepala Sari (Anthera)
Kepala sari (anthera) adalah bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari, merupakan suatu badan yang bentuknya bermacam-macam : bulat, jorong, bulat telur, bangun kerinjal, dll. Di dalamnya terdapat 2 ruang sari (theca), tetapi dapat pula hanya satu atau lebih dari 2 ruang. Satu ruang sari biasanya terdiri atas dua kantong sari (loculumentum), tetapi sekat yang memisahkan kedua kantong sari itu dapat hiang sehigga kedua kantong sari itu akhirnya menjadi satu ruang saja.
Ruang sari merupakan tempat terbentuknya serbuk sari atau tepung sari (pollen). Setelah terjadinya persarian (srbuk sarijatuh pada kepala putik), maka serbuk sari itu akan tumbuh merupakan suatu buluh menuju ke bakal biji, hingga inti sperma yang terdapat di dalam serbuk sari akhirnya dapat lebur (bersatu) dengan sel telur yang terdapat di dalam kandung lembaga. Peleburan inti sperma dengan sel telur itulah yang dinamakan pembuahan.
Serbuk sari merupakan badan yang amat lembut, jika terpisah-pisah mudah sekali beterbangan karena tiupan angin, ada pula yang bergumpal-gumpal. Jika tiap gumpalan terdiri atas 4 serbuk lazimnya dinamakan: pollen tetrade , tetapi ada pula yang tiap gumpalan itu terdiri atas sejumlah besar serbuk sari, yang disebut: pollinium, seperti terdapat pada bunga anggerik.
Butir-buutir serbuk sari seringkali juga berperekat, sehingga mudah melekat pada tubuh hewan, misalnya serangga yang datang mengunjungi bunga, dan serangga itulah yang membawa serbuk ke bunga lain, dan dengan demikian dapat membantu terlaksananya penyerbukan.
Dalam satu bunga umumnya kepala sarinya bebas satu sama lain, jarang sekali menjadi satu. Contoh kepala sari yang berlekatan satu sama lain terdapat pada bunga matahari (Helianthus annuus L.), yang karena bentuk kepala sari pada bunga ini memanjang, maka perlekatan kepala-kepala sari itu merupakan suatu badan yang berbentuk tabung.
Duduknya kepala sari pada tangkainya dapat bermacam-macam : Tegak (innatus ataubasifixus), Menempel (adnatus), dan bergoyang (versatilis).
Jika serbuk sari sudah masak (sudah siap untuk mengadakan persarian), maka kepla sari lalu pecah untuk memungkinkan keluarnya butir-butir serbuk sari tadi. Agar serbuk sari keluar dari ruang sari, kepala sari dapat membuka dengan jalan yang berbeda-beda.
· putik (Pistillum)
Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya, dan kalau benang sari merupakan alat kelamin jantan bagi bunga, maka putik merupakan alat kelamin bagi betinanya. Putik [un tersusun atas daun-daun yang telah mengalami metamorfosis. Daun-daun penyusun putik disebut daun buah (carpellum), dan daun-daun buah sebagai keseluruhan yang menyusun putik itu dinamakan gynaecium. Bahwasanya putik pun merupakan metamorfosis daun amat sukar umtuk dibuktikan, tetapi pada tumbuhan yang berbiji telanjang, misalnya pakis haji (Cycas rumphii Miq.) hal itu masih kelihatan jelas.
Putik merupakan alat kelamin betina, yang salah satu bagiannya mengandung sel telur yang setelah dibuahi oleh inti sperma yang berasal dari serbuk sari, akhirnya akan berkembang menjadi lembaga, dan lembaga itulah yang nantinya akan merupakan tumbuhan baru. Bagian putik yang mengandung sel telur itu namanya bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (stamen), dan sementara itu bagian putik yang di dalamnya terdapat bakal biji tadi, yaitu bakal buahnya(ovarium), akan berubah menjadi buah (fructus).
Seperti telah dikemukakan, bagian-bagian yang menyusun putik adalah daun-daun pula yang telah mengalami metamorfosis, yaitu: daun buah (carpellum). Daun-daun buah itulah yang akhirnya akan merupakan bagian buah yang paling pinggir (kulit buah).
Menurut banyak daun buah yang menyusun sebuah putik, putiik dapat dibedakan menjadi : putik tunggal (simplex) dan puti majemuk (compositus).
Pada putik dapat dibedakan bagian-bagian berikut :
1. bakal buah (ovarium), yaitu bagian putik yang lazimnya kelihatan membesar dan duduk pada dasar bunga.
2. Tangkai kepala putik (stylus), bagian putik yang sempit dan terdapat di atas bakal buah, biasanya berbentuk benang.
3. Kepala Putik (stigma), ialah putik bagian yang paling atas, terletak pada ujung tangkai putik tadi.
· Bakal Buah (Ovarium)
Bakal buah adalah bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat di tengah-tengah dasar bunga. Dalam bakal buah terdapat calon biji atau bakal biji (ovulum), yang bakal biji itu teratur pada tempat-tempat tertentu dalam bakal buah tadi. Bagian yang merupakan pendudkung bakal biji, disebut tembuni (placenta).
Menurut letaknya terhadap dasar bunga kita membedakan:
a. Bakal buah menumpang (superus), yaitu jika bakal buah duduk di atas dasar bunga sedemikian rupa, sehingga bakal buah tadi lebih tinggi, sama tinggi atau bahkan lebih rendah.
b. Bakal buah setengah tenggelam (hem inferus), yaitu jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, jadi tempat duduknya bakal buah selalu lebih rendah daripada tepi dasar bunga.
c. Bakal buah tenggelam (inferus), seperti b, tetapi seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala.
Berdasar jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah, bakal buah dapat dibedakan dalam:
a. Bakal buah beruang satu (unilocularis)
b. Bakal buah beruang dua (bilocularis)
c. Bakal buah beruang tiga (trilocularis)
d. Bakal buah beruang banyak (multilocularis)
· Tembuni (Placenta)
Di dalam bakal buah terdapat calon-calon biji yang dinamakn bakal biji, yang berjumlah satu atau lebih. Bakal biji itu dalam bakal buah terdapat pada bagian khusus yang menjadi pendukung bakal biji tadi. Bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji atau menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji dinamakan: tembuni (placenta)
Menurut letaknya, tembuni dibedakan dalam yang :
a. Marginal (Marginalis), bila letaknya pada tepi daun buah,
b. Laminal (laminalis), bila letaknya pada helaian daun buahnya
Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak tembuninya adalah :
1. Parietal (parietalis), yaitu pada dinding bakal-bakal buah, yang jika diperhatikan pula bagaimana letaknya pada daun buah, dapat dibedakan lagi dalam dua macam :
- Pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis)
- Pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)
2. Sentral (Centralis atau axilis), yaitu di pusat atau di poros
3. Aksilar (axilaris), yaitu disudut tengah.
Pertanyaan
11. Bagaimana cara penyrbukan apabila benang sari dan putiknya terpisah? Dan apakah bisa benang sari membuahi pada putik bunga yang jenisnya berbeda?
22. Apakah biji pada jagung itu bunga atau buah ?
33. Jelaskan bentuk-bentuk dari tembuni !
Jawaban
11. Cara penyerbukan benang sari dan putiknya yang terpisah bisa dengan 4 cara yaitu karena tiupan angin, hewan, manusia dan terbawa air, salah satunya dengan angin, serbuk sari merupakan badan yang amat lembut, jika terpisah-pisah mudah sekali berterbangan karena tiupan angin, dan ada juga yang bergumpal-gumpal. Dan, butir-butir serbuk sari seringkali juga berperekat, sehingga mudah melekat pada tubuh hewan, misalnya serangga yang datang mengunjungi bunga, dan serangga itulah yang membawa serbuk sari ke bunga lain, maka hal itu membantu terlaksananya penyerbukan.
Hal ini bagaimana apabila terjadi pada pohon dengan jenis yang berbeda, jawabannya jelas tidak akan bisa, karena pada setiap putik yang akan dibuahi mempunyai daya tarik masing-masing terhadap benang sarinya sendiri.
22. Pada pohon jagung, tongkol adalah tangkai, rambutnya adalah tangkai kepalaputik dan menghasilkan biji jagung, lalu Bagaimana proses penyerbukan tanaman jagung? intinya proses penyerbukan adalah bertemunya putih (di buah jagung) dan serbuk sari (di atas tanaman). Bagaimana bertemunya? ketika serbuk sari di bunga atas pecah maka keluarlah -jatuh ke bawah- jutaan serbuk sari dan menempel di rambut-rambut jagung. ( kalau kita perhatikan secara teliti ada semacam lem yang ada di rambut-rambut jagung tsb). Ketika satu benang terserbuki maka akan menghasilkan 1 bulir jagung. Maka bila ada buah jagung yang terserbuki maka rambut-rambut jagung telah terserbuki semua.Bila kita tanam 1 tanaman jagung apa yang terjadi? karena tanaman jagung adalah tanaman berumah satu, dan proses penyerbukan bunga tak serempak, ada jeda beberapa puluh jam maka dapat dipastikan buah jagung tsb tidak akan terisi semua.
33. Menurut letaknya tembuni dibedakan dalam yang marginal dan laminal.
The casino with roulette machines | Vannienailor4166 Blog
BalasHapusCasino roulette game is 출장마사지 one https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ of the most popular casino games in Malaysia. It offers casino-roll.com the latest games with the best odds, with big gri-go.com payouts https://jancasino.com/review/merit-casino/ and easy